GELOMBANG OMBAK BONO RIAU

Ombak bono????
apakah itu????
dimanakah???

itulah pertanyaan yang muncul pertama kalinya di kepala saya, dan setelah mencari-cari akhirnya saya menemukan apa yg di maksud dengan ombak bono.

Langsung saja,  saya akan mencoba memaparkan apa itu BONO.

Bono adalah fenomena alam yang menarik dan sekaligus menabjukan yang terjadi di sepanjang Sungai Kampar (Kualu Kampar) Propinsi Riau. Fenomena alam ini merupakan peristiwa pertemuan arus sungai menuju laut dan arus laut yang masuk ke sungai akibat pasang.  

Bono ini sebenarnya terdapat di dua lokasi yaitu di Muara (Kuala) Sungai Kampar dan di Muara (Kuala) Sungai Rokan. Masyarakat setempat menyebut Bono di Kuala Kampar sebagai BONO JANTAN karena lebih besar, sedangkan Bono di Kuala Rokan sebagai BONO BETINA karena lebih kecil. Dahulu, karena masih ada sifat mistis di lokasi tersebut, maka untuk mengendarai Bono harus dengan upacara "semah" yang dilakukan pagi atau siang hari. Upacara dipimpin oleh BOMO atau Datuk atau tetua kampung dengan maksud agar pengendara Bono selalu mendapat keselamatan dan dijauhkan dari segala marabahaya.

Selain itu ada cerita mistis (mungkin) yang berhubungan dengan gelombang Bono ini yaitu cerita tentang BANJIR DARAH DI MEMPUSUN atau MEMPUSUN BERSIMBAH DARAH dan terbentuknya Kerajaan Pelalawan 1822 Masehi. Sekarang, masyarakat sekitar Kuala Kampar menganggap Bono sebagai "sahabat alam". Penduduk yang berani akan "mengendarai" Bono dengan sampan mereka tidak dengan menggunakan papan selancar pada umumnya. Mengendarai sampan di atas ombak Bono menjadi suatu kegiatan ketangkasan. Tetapi kegiatan ini memiliki resiko tinggi karena ketika salah mengendarai sampan, maka sampan akan dapat dihempas oleh ombak Bono, tak jarang yang sampannya hancur berkeping-keping.

GELOMBANG BONO OMBAK TUJUH HANTU

Menurut cerita masyarakat Melayu lama, ombak Bono terjadi karena perwujudan 7 (tujuh) hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Kuala Kampar. Ombak besar ini sangat menakutkan bagi masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan upacara semah seperti yang telah disebutkan di atas. Ombak ini sangat mematikan ketika sampan atau kapal berhadapan dengannya. Tak jarang sampan hancur berkeping-keping di hantam ombak tersebut atau hancur karena menghantam tebing sungai. Tak sedikit kapal yang diputar balik dan tenggelam akibanya. Menurut cerita masyarakat, dahulunya gulungan ombak ini berjumlah 7 (tujuh) ombak besar dari 7 hantu.

Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini. Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut. Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang. Maka sekarang ini hanya terdapat 6 (enam) gulungan besar gelombang ombak Bono. Tujuh Hantu adalah 7 ombak Bono dengan formasi 1 di depan dan diikuti dengan 6 gelombang di belakangnya. Karena 1 ombak terbesar telah dihancurkan Belanda sehingga ombak Bono besar hanya tersisa 6 ombak dengan formasi hampir sejajar memasuki Kuala Kampar. Mengenai kapal Belanda dan orang-orangnya tidak pernah diketemukan sampai sekarang.

Dan untuk wisatawan dapat menyaksikan ombak BONO ini pada sa’at gelombang pasang tiba. Gelombang pasang biasanya terjadi setiap tanggal 10-20 dalam hitungan bulan melayu (arab), atau oleh masyarakat seitar sering di sebut bulan besar - terjadi pada saat bulan purnama.
Adapun keunikan dari ombak BONO ini adalah pada saat air laut masuk dan bertemu dengan aliran sungai terjadilah gelmbang dengan kecepatan tinggi disertai dentuman seperti suara guntur dan hembusan anggin yang kencang. Jika musim pasang tinggi, gelombang bisa mencapai 4-6 meter dengan kecepatan sekitar 40 km/jm. Gelombang yang disebut BONO ini bergerak dari arah muara menuju hulu sungai hingga mencapai puluhan kilometer dari muaranya. 




LOKASI OMBAK BONO
Cara menuju lokasi ombak Bono umumnya dilakukan dari Kota Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci (ibukota Kabupaten Pelalawan) dan menuju Desa Teluk Meranti. Perjalanan dilakukan dengan menggunakan transportasi darat (mobil, bus, motor). Lama perjalanan memakan waktu antara 5 s/d 6 jam tergantung kondisi jalan dan kepadatan arus lalu lintas. Perjalanan antara Pekanbaru ke Pangkalan Kerinci adalah melalui Jalan Lintas Timur Sumatera sekitar 1-2 jam. Dari Pangkalan Kerinci menuju Simpang Bunut sekitar 30 menit dan akan memasuki Jalan Lintas Bono menuju Desa Teluk Meranti yang memakan waktu sekitar 4-5 jam. Lewat transportasi air dapat dilalui melalui Pelabuhan Pangkalan Kerinci yang berada di bawah Jembatan Pangkalan Kerinci. Dari pelabuhan tersebut, dapat dilanjutkan perjalanan dengan menaiki speedboat menuju Pelabuhan Pulau Muda dengan waktu tempuh 4,5 jam. Dapat juga menaiki kapal yang menuju Tanjung Batu yang berangkat jam 11 setiap hari dan turun di Pelabuhan Desa Teluk Meranti. Penginapan biasanya masih di rumah masyarakat karena untuk melihat ombak Bono harus menyewa speed boat kecil menuju Kuala Kampar. Ombak Bono tidak begitu terlihat bagus di Desa Teluk Meranti. Penduduk setempat dapat menunjukkan lokasi ombak Bono terbaik, terbesar dan terpanjang.


Bagi dunia peselancar (surfer) maupun wisatawan dari luar, Bono Kampar adalah sebuah penemuan yang mengagumkan bahkan para selencar dunia mengungkapkan luar biasa untuk "Bono Kampar", seperti diungkapkan oleh Chris Mauro dalam tulisannya yang dimuat GrindTV.com : “A dreamlike wave found in an Indonesian river is stunning surf world (sebuah gelombang impian yang ditemukan di salah satu sungai di Indonesia memukau dunia selancar),” tulis . Tulisan Mauro itu sendiri lantas merujuk pada apa yang ia sebut ‘penemuan luar biasa’ oleh tim (ekspedisi) Rip Curl pada tahun 2010, yang menurutnya “mungkin tak tertandingi” (may be unrivaled).

Video Ombak Bono by 
Ripcurl Surfers: 
Bruno Santos, Dean Brady, Oney Anwar, Tyler Larronde & Tom Curren. 

Filmed by: Jon Frank, JP Mothes, Lachlan McKinnon & Stepane Queme 

Directed by: JP Mothes. Edited by: JP Mothes & Stephane Queme Spotology: Antony "Yep" Colas Jetski 

Drivers: Michel Larronde & Vincent Lartizien 

Logistic Assistance: River Defender Association - Kampar - Indonesia The rumors, the myth, the legend... the danger. When the Rip Curl Search crew showed up to surf what could be the greatest river bore waves on the planet, they expected nothing and everything. And it all came true... Here is the behind-the-scenes crew reliving their most harrowing moments on the river.



Video Ombak Bono by Ripcurl Surfers: Bruno Santos, Dean Brady, Oney Anwar, Tyler Larronde & Tom Curren. Filmed by: Jon Frank, JP Mothes, Lachlan McKinnon & Stepane Queme Directed by: JP Mothes. Edited by: JP Mothes & Stephane Queme Spotology: Antony "Yep" Colas Jetski Drivers: Michel Larronde & Vincent Lartizien Logistic Assistance: River Defender Association - Kampar - Indonesia The rumors, the myth, the legend... the danger. When the Rip Curl Search crew showed up to surf what could be the greatest river bore waves on the planet, they expected nothing and everything. And it all came true... Here is the behind-the-scenes crew reliving their most harrowing moments on the river. Read more at: http://www.attayaya.net/2011/11/gelombang-ombak-bono-kampar-riau.html Diambil dari tulisan aslinya di http://www.attayaya.net

Read more at: http://www.attayaya.net/2011/11/gelombang-ombak-bono-kampar-riau.html
Diambil dari tulisan aslinya di http://www.attayaya.net
Video Ombak Bono by Ripcurl Surfers: Bruno Santos, Dean Brady, Oney Anwar, Tyler Larronde & Tom Curren. Filmed by: Jon Frank, JP Mothes, Lachlan McKinnon & Stepane Queme Directed by: JP Mothes. Edited by: JP Mothes & Stephane Queme Spotology: Antony "Yep" Colas Jetski Drivers: Michel Larronde & Vincent Lartizien Logistic Assistance: River Defender Association - Kampar - Indonesia The rumors, the myth, the legend... the danger. When the Rip Curl Search crew showed up to surf what could be the greatest river bore waves on the planet, they expected nothing and everything. And it all came true... Here is the behind-the-scenes crew reliving their most harrowing moments on the river. situs : http://www.attayaya.net/2011/11/gelombang-ombak-bono-kampar-riau.html http://www.wisatamelayu.com/id/object.php?a=OEZIL3c%3D=&nav=cat http://wikimapia.org/19879832/BONO-ON-THE-KAMPAR-RIVER-THE-LONGEST-SURFING-WAVE http://kamparriverdefender.blogspot.com/2010/09/peselancar-dunia-arungi-bono-di_22.html

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel