Pergerakan Mahasiswa: Tidak Boleh Mati

MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mahasiswa ialah pelajar perguruan tinggi. Di dalam struktur pendidikan Indonesia, mahasiswa menduduki jenjang satuan pendidikan tertinggi di antara yang lain.

Mahasiswa itu berbeda dengan siswa. Mahasiswa memiliki tanggung jawab yang lebih besar sebab berjuang bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Hal ini didasari oleh suatu patokan dalam perguruan tinggi yang disebut sebagai “Tridharma Perguruan Tinggi” yang terdiri atas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Poin ketiga itulah yang menjadi pembeda antara mahasiswa dengan siswa. Ada banyak bentuk dari pengabdian masyarakat yang dapat dilakukan oleh mahasiswa, salah satunya ialah pergerakan mahasiswa.

Ada empat fungsi mahasiswa yakni agent of change, direct of change, iron stock, dan moral force. Itulah mengapa mahasiswa sesungguhnya memiliki tanggung jawab yang besar terhadap perubahan negeri ini selain tanggung jawab mereka terhadap akademik mereka.

Pergerakan mahasiswa dibagi atas dua gerakan yakni gerakan horizontal dan gerakan vertikal. Yang dimaksud gerakan horizontal ialah gerakan basis ke masyarakat. Gerakan ini dapat berupa pengembangan masyarakat (community development), bakti sosial, dan sebagainya. Sedangkan, yang dimaksud gerakan vertikal ialah bergerak langsung ke pemerintah, contohnya ialah aksi turun ke jalan.

Seharusnya kedua macam pergerakan itu seimbang. Tidak memilih di jalan vertikal atau horizontal saja. Akan tetapi, realita yang ada, kebanyakan hanya mau melakukan satu macam gerakan saja. Mahasiswa seharusnya sinergis berjuang karena sama-sama berpijak di negara Indonesia yang sangat membutuhkan perubahan ke arah yang lebih baik.

Singkat kata, mahasiswa sesungguhnya memiliki tanggung jawab yang besar baik untuk diri sendiri maupun negeri ini. Tridarma Perguruan Tinggi merupakan landasan guna menyadari kewajibannya sebagai mahasiswa.

Negeri ini butuh perubahan. Mahasiswa sebagai kaum intelektual merupakan satu-satunya pihak yang masih dipercaya rakyat guna menyampaikan aspirasi mereka kepada para penguasa. Maka buka mata, buka telinga, tingkatkan kepedulian, lalu bergeraklah! Pergerakan mahasiswa tidak boleh mati agar kedzaliman tidak menjadi-jadi!

Tri OctaviantiMahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel